Keuntungan Tukang Plafon Gypsum Kerja Borong, Volume 100 m2.
Menghitung pendapatan atau keuntungan saya sebagai tukang plafon gypsum - Katakanlah saya sebagai tukang plafon gypsum yang menerima pekerjaan jasa pemasangan plafon sekaligus borong dengan bahan materialnya (plafon terima jadi) dengan luas volume pekerjaan, yaitu 100 m2 model flat / rata.
Pertanyaannya, yaitu Berapa sih keuntungan bersih atau uang yang saya terima di saat pekerjaan sudah terselesaikan?
Hehehe, barangkali ada yang kepo ingin tahu berapa sih pendapatan atau keuntungan dari seorang tukang plafon khususnya tukang plafon gypsum! Maka, bolehlah menyimak ulasannya di sini hingga selesai.
Karena pada kesempatan pembuatan artikel seputar gypsum kali ini, saya sebagai admin dari blog larantukagypsum ini akan mencoba menguraikan mengenai keuntungan dari seorang tukang plafon yang menerima pekerjaan pemasangan plafon plus (+) dengan borong bahan materialnya, dengan luas volume pekerjaan 100 m2 dan model plafon flat / rata.
Namun sebelumnya, jangan tertawa, tapi senyum boleh, jika cara berhitung saya agak sembrawut, ga beraturan alias acak - acakan, tak pandai mengolah kata, dan lain sebagainya. Karena saya bukanlah seorang bendahara apalagi seorang menteri keuangan, dan saya bukan pula seorang sarjana, melainkan hanya seorang tukang yang hanya tamatan smp (sudah makan pulang).
Ok kita langsung saja ke pokok pembahasan...!!!
Sebelum melaksanakan pekerjaan plafon plus pengadaaan bahan material kita sendiri yang mengatur, tentunya masalah harga harus deal dulu dengan tuan rumah berapa harganya?
Tak mungkin tiba - tiba langsung kerja tanpa memiliki harga deal dengan tuan rumah, jadi pastikan dulu harganya dengan tuan rumah.
Deal di sini dalam arti kita melobi tuan rumah untuk memutuskan harga pemasangan plafon + bahan material dan tuang rumah menyetujuinya dan sepakat.
Sekedar di ketahui harga borong di tiap wilayah beda - beda, dan di lokasi saya kesepakatan saya dengan tuan rumah (catat ya..) harga pemasangan + semua bahan material adalah 250.000 / meter persegi dengan volume perkerjaan 100 m2.
Sehingga total nilai kotor harga borongan semua pekerjaannya adalah sebagai berikut :
Ketika harga pekerjaan plafon + bahan material sudah di sepakati dengan tuan rumah, tentunya karena tidak mempunyai uang tabungan yang banyak untuk modal, jadi saya harus minta uang dp dulu ke tuan rumah untuk belanja bahan materialnya, seperti :
Namun, jika uang sudah habis di tambah isteri di rumah sudah cemberut, muka asam, malamnya tak mau tidur bareng, maka terkadang pada volume pekerjaan baru mencapai 50% pun sudah minta uang panjer lagi di tuan rumah.
Beruntung tuan rumahnya baik, jadi di kasihlah uang tambahan tersebut, dan inilah enaknya dalam borongan pekerjaan plafon rumah huni.
Tapi jangan harap jika pekerjaan plafonnya untuk gedung - gedung, kantor - kantor, di mana kita berurusannya dengan kontraktor atau mandor.
Tidak bisa melakukan seperti itu, karena memang sudah ada sistemnya, tapi entah lah kalo tukang yang lain, cosx tiap tukang pemborong memiliki cara yang berbeda.
Tapi itu tidaklah perlu di ketahui. Yang perlu di ketahui adalah berapa uang yang habis di belanjakan untuk keperluan pemasangan plafon dengan volume 100 m2 di mulai dari hal terkecil hingga hal yang terbesar, dan ini akan saya jabarkan.
Untuk volume 100 m2 model plafon flat / rata, maka bahan material plafon yang harus di beli dengan rincian harga beserta total harganya bisa di lihat pada tabel berikut ini :
Hehehe, barangkali ada yang kepo ingin tahu berapa sih pendapatan atau keuntungan dari seorang tukang plafon khususnya tukang plafon gypsum! Maka, bolehlah menyimak ulasannya di sini hingga selesai.
Karena pada kesempatan pembuatan artikel seputar gypsum kali ini, saya sebagai admin dari blog larantukagypsum ini akan mencoba menguraikan mengenai keuntungan dari seorang tukang plafon yang menerima pekerjaan pemasangan plafon plus (+) dengan borong bahan materialnya, dengan luas volume pekerjaan 100 m2 dan model plafon flat / rata.
Namun sebelumnya, jangan tertawa, tapi senyum boleh, jika cara berhitung saya agak sembrawut, ga beraturan alias acak - acakan, tak pandai mengolah kata, dan lain sebagainya. Karena saya bukanlah seorang bendahara apalagi seorang menteri keuangan, dan saya bukan pula seorang sarjana, melainkan hanya seorang tukang yang hanya tamatan smp (sudah makan pulang).
Ok kita langsung saja ke pokok pembahasan...!!!
Sebelum melaksanakan pekerjaan plafon plus pengadaaan bahan material kita sendiri yang mengatur, tentunya masalah harga harus deal dulu dengan tuan rumah berapa harganya?
Tak mungkin tiba - tiba langsung kerja tanpa memiliki harga deal dengan tuan rumah, jadi pastikan dulu harganya dengan tuan rumah.
Deal di sini dalam arti kita melobi tuan rumah untuk memutuskan harga pemasangan plafon + bahan material dan tuang rumah menyetujuinya dan sepakat.
Harga Borong Plafon
Sekedar di ketahui harga borong di tiap wilayah beda - beda, dan di lokasi saya kesepakatan saya dengan tuan rumah (catat ya..) harga pemasangan + semua bahan material adalah 250.000 / meter persegi dengan volume perkerjaan 100 m2.
Sehingga total nilai kotor harga borongan semua pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Harga Pasang Plafon + Material : 250.000 / m2
- Volume Pekerjeaan : 100 m2
- Total Harga Borong Pekerjaan : 250.000 / m2 x 100 m2 = Rp. 25.000.000
Modal Bahan + Alat
Ketika harga pekerjaan plafon + bahan material sudah di sepakati dengan tuan rumah, tentunya karena tidak mempunyai uang tabungan yang banyak untuk modal, jadi saya harus minta uang dp dulu ke tuan rumah untuk belanja bahan materialnya, seperti :
- Papan Gypsum
- Hollo
- Skrup
- Cornice
- Cat
- List Gypsum
- Paku
- dan lain sebagainya.
Namun, jika uang sudah habis di tambah isteri di rumah sudah cemberut, muka asam, malamnya tak mau tidur bareng, maka terkadang pada volume pekerjaan baru mencapai 50% pun sudah minta uang panjer lagi di tuan rumah.
Beruntung tuan rumahnya baik, jadi di kasihlah uang tambahan tersebut, dan inilah enaknya dalam borongan pekerjaan plafon rumah huni.
Tapi jangan harap jika pekerjaan plafonnya untuk gedung - gedung, kantor - kantor, di mana kita berurusannya dengan kontraktor atau mandor.
Tidak bisa melakukan seperti itu, karena memang sudah ada sistemnya, tapi entah lah kalo tukang yang lain, cosx tiap tukang pemborong memiliki cara yang berbeda.
Tapi itu tidaklah perlu di ketahui. Yang perlu di ketahui adalah berapa uang yang habis di belanjakan untuk keperluan pemasangan plafon dengan volume 100 m2 di mulai dari hal terkecil hingga hal yang terbesar, dan ini akan saya jabarkan.
#Modal Bahan Material
Untuk volume 100 m2 model plafon flat / rata, maka bahan material plafon yang harus di beli dengan rincian harga beserta total harganya bisa di lihat pada tabel berikut ini :
Nama Bahan | Jumlah | Harga | Total |
---|---|---|---|
#Modal Alat
Setelah perhitungan biaya bahan material selanjutnya adalah perhitungan alat - alat yang di butuhkan dalam pemasangan plafon gypsum.
Sebetulnya modal alat ini sebagian sudah saya punyai sejak lama dan sudah di pakai berulang kali bisa jadi hingga puluhan kali dalam pekerjaan pemasangan plafon seperti :
Harusnya peralatan tersebut masuk hitungannya di penyusutan alat, tapi saya tidak tahu cara hitung penyusutan alat.
Jadi akan saya jabarkan saja harga - harga dari peralatan tersebut, apakah masih ada keuntungan andai kata pekerjaan plafon + borong bahan dengan volume 100 m2 dan model plafon flat / rata ini adalah pekerjaan pertama saya sebagai tukang plafon gypsum.
Sebetulnya modal alat ini sebagian sudah saya punyai sejak lama dan sudah di pakai berulang kali bisa jadi hingga puluhan kali dalam pekerjaan pemasangan plafon seperti :
- Bor
- Hammer
- Waterpass
- Meteran
- Scrap dempul
- Pisau dempul
- Tali Sipat / Jepretan
- Benang tukang
- Skapolding / stegger
- Kuas roll
- Kuas tangan
- dan lain - lain.
Harusnya peralatan tersebut masuk hitungannya di penyusutan alat, tapi saya tidak tahu cara hitung penyusutan alat.
Jadi akan saya jabarkan saja harga - harga dari peralatan tersebut, apakah masih ada keuntungan andai kata pekerjaan plafon + borong bahan dengan volume 100 m2 dan model plafon flat / rata ini adalah pekerjaan pertama saya sebagai tukang plafon gypsum.
Nama Alat | Jumlah | harga |
---|---|---|
#Modal Lainya
Keterangan :
Selain modal alat, ada juga modal atau pengeluaran lain seperti ongkos tukang, ongkos drop bahan ke lokasi pekerjaan, makan minum, rokok, dan lain sebagainya yang akan saya jabarkan juga rinciaannya.
Khusus untuk ongkos tukangnya untuk pekerjaan ini saya sendiri adalah tukangnya, namun begitu akan saya cantumkan juga ongkos tukangnya.
Dan berikut di bawah ini adalah modal atau kebutuhan lainnya yang harus di keluarkan dari pertama pekerjaan di mulai hingga selesai:
Khusus untuk ongkos tukangnya untuk pekerjaan ini saya sendiri adalah tukangnya, namun begitu akan saya cantumkan juga ongkos tukangnya.
Dan berikut di bawah ini adalah modal atau kebutuhan lainnya yang harus di keluarkan dari pertama pekerjaan di mulai hingga selesai:
Kebutuhan Lainnya | Nilai (Rp) |
---|---|
- Ongkos tukang (termasuk kendek) di hitung per m2, yaitu: 75.000 / m2.
- Makan minum 50 ribu dan rokok tukang serta kenek sehari 25.000 (asumsi pekerjaan dengan luas 100 m2 di selesaikan dalam 2 minggu).
Keuntungan Tukang Plafon Gypsum
Setelah harga borong, modal bahan material, dan modal lainnya sudah di ketahui, serta pekerjaan bisa di selesaikan dalam waktu 2 minggu (12 hari kerja), maka kini tiba saatnya menghitung keuntungan pekerjaan saya, yang akan saya uraikan menjadi 2 kategori, yaitu:
Sudah mengerti toh arti dari keuntungan saya sebagai mandor? maksudnya dalam menyelesaikan pekerjaan plafon dengan volume 100 m2 ini, saya mempekerjakan lagi tukang + kendek. Dengan kata lain saya berprofesi di samping pemborong juga sebagai mandor.
Dan berikut inilah keuntungan yang di peroleh jika saya menjadi mandor dengan asumsi alat - alat kerja seperti yang sudah sebutkan di atas "semuanya beli baru", maka keuntunganya adalah :
#Diketahui :
Jadi artinya saya sendiri yang langsung kerja tanpa mempekerjakan lagi tukang lain, maka keuntungan saya, adalah sebagai berikut:
Diketahui :
Gimana, termasuk gaji besar atau kecil ? sepertinya gaji pns juga kalah yah, hehehe.
Tapi jangan salah kerja kuli bangunan seperti ini setelah mendapatkan perkerjaan tersebut beserta keuntungannya, belum tentu besoknya bisa mendapatkan lagi pekerjaan, bisa hingga satu minggu, 2 minggu, bahkan kalo lagi tidak lagi beruntung bisa tidak mendapatkan pekerjaan lagi hingga berbulan - bulan.
Walau begitu selalu tetap syukuri rejeki yang di terima, dan jangan pernah takut, selama kita jujur pasti pekerjaan selalu ada, yang pasti intinya adalah ketika memperoleh rejeki, jangan lupa untuk bersedekah pada fakir miskin. key.
Itulah ulasan mengenai keuntungan yang saya peroleh sebagai tukang plafon gypsum. Apakah ini bisa membantu ? Silahkan di share saja, jika ingin berbagi artikel ini dengan kawan di sekitar Anda.
Sekian dan terima kasih telah berkunjung dan juga menyimak di blog seorang tukang kuli bangunan ini. andai kata ada yang ingin bertanya boleh lah bertulis kata di kolom komentar. wsslam.
1. Keuntungan saya sebagai mandor
Sudah mengerti toh arti dari keuntungan saya sebagai mandor? maksudnya dalam menyelesaikan pekerjaan plafon dengan volume 100 m2 ini, saya mempekerjakan lagi tukang + kendek. Dengan kata lain saya berprofesi di samping pemborong juga sebagai mandor.
Dan berikut inilah keuntungan yang di peroleh jika saya menjadi mandor dengan asumsi alat - alat kerja seperti yang sudah sebutkan di atas "semuanya beli baru", maka keuntunganya adalah :
#Diketahui :
- Nilai harga borong plafon (100 m2) : Rp. 25.000.000
- Pengeluaran / modal :
- Modal bahan material : Rp. 10.835.000
- Modal alat - alat : Rp. 2.285.000
- Modal lainnya : Rp. 9.350.000
- Keuntungan tinggal di kurangi saja dari mulai nilai harga borong plafon seperti :
- 25.000.000 - 10.835.000 - 2.285.000 - 9.350.000 = Rp. 2.530.000
- Jadi keuntungan saya sebagai mandor dari pekerjaan pemasangan plafon gypsum dengan luas volume pekerjaan 100 m2,yang di selesaikan dalam waktu 12 hari oleh tukang pilihan saya adalah Rp. 2.530.000.
2. Keuntungan saya sebagai seorang tukang plafon gypsum
Jadi artinya saya sendiri yang langsung kerja tanpa mempekerjakan lagi tukang lain, maka keuntungan saya, adalah sebagai berikut:
Diketahui :
- Nilai harga borong plafon: Rp. 25.000.000
- Modal bahan material : Rp. 10. 835.000
- Modal lainnya (lihat kembali tabel) dan saya sudah memiliki alat :
- Ongkos drop bahan : Rp. 100.000
- Makan dan Minum : Rp. 700.000
- Rokok saya : Rp. 350.000
- Tinggal di kurangi saja dari nilai harga borong plafon maka sisanya adalah Rp. 13.015.000
- Jadi keuntungan saya sebagai tukang plafon gypsum sisa dari nilai harga borong plafon di kurangi bla bla bla adalah Rp. 13.015.000 (tiga belas juta lima belas ribu rupiah)per 2 minggu.
- Rp. 13.015.000 - Rp. 2.285.000 = Rp. 10.730.000 (sepuluh juta tujuh ratus tiga puluh ribu rupiah).
- Sisa Rp. 10.730.000 - (120.000 x 12 = 1.440.000) = Rp. 9.290.000 (sembilan juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Gimana, termasuk gaji besar atau kecil ? sepertinya gaji pns juga kalah yah, hehehe.
Tapi jangan salah kerja kuli bangunan seperti ini setelah mendapatkan perkerjaan tersebut beserta keuntungannya, belum tentu besoknya bisa mendapatkan lagi pekerjaan, bisa hingga satu minggu, 2 minggu, bahkan kalo lagi tidak lagi beruntung bisa tidak mendapatkan pekerjaan lagi hingga berbulan - bulan.
Walau begitu selalu tetap syukuri rejeki yang di terima, dan jangan pernah takut, selama kita jujur pasti pekerjaan selalu ada, yang pasti intinya adalah ketika memperoleh rejeki, jangan lupa untuk bersedekah pada fakir miskin. key.
Itulah ulasan mengenai keuntungan yang saya peroleh sebagai tukang plafon gypsum. Apakah ini bisa membantu ? Silahkan di share saja, jika ingin berbagi artikel ini dengan kawan di sekitar Anda.
Sekian dan terima kasih telah berkunjung dan juga menyimak di blog seorang tukang kuli bangunan ini. andai kata ada yang ingin bertanya boleh lah bertulis kata di kolom komentar. wsslam.