5 Fakta Menarik Bunga Edelweis Ungu Leontopodium Alpinum
Bunga edelweis ungu di percaya berkaitan dengan mitos cinta yang masih di yakini, hingga saat ini. Yuk, simak fakta menarik bunga edelweis selengkapnya di halaman ini!
Bunga edelweis memiliki nama latin Leontopodium alpinum dan banyak di jumpai di pegunungan Alpen Eropa. Khusus di Indonesia, Anaphalis javanica merupakan jenis yang paling banyak di temukan di wilayah pegunungan.
Edelweis sering di juluki bunga abadi akibat aktivitas hormon etilen yang berperan mencegah rontok pada kelopak bunga. Tanaman ini, bisa di jumpai di ketinggian 1.800 sampai 3.000 meter di atas permukaan laut.
5 Fakta Menarik Bunga Edelweis Ungu
Edelweis yang tumbuh di beberapa gunung Indonesia, memiliki warna putih pada bagian kelopak dan coklat kekuningan di inti bunga! Akan tetapi ada satu Edelweis unik, yaitu berwarna ungu. Mari kita simak fakta menariknya, berikut ini!
1. Hanya di Temukan di Gunung Lawu.
Bunga edelweis ungu hanya di temukan di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Keunikan ini menjadi daya tarik kuat bagi banyak pendaki lokal hingga mancanegara untuk melihatnya dari dekat.
Bunga cantik ini bisa di temukan antara Cemoro Kandang dan puncak Lawu, di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Warna ungu yang menghias kelopak bunga, terlihat lebih muda nyaris pink magenta.
Agar bisa menemukan edelweis ungu di Lawu, di butuhkan perjuangan dan ketelitian mata! Karena bunga ini, lebih banyak tumbuh di tepian jurang.
2. Bunga Edelweis Makin Langka.
Keberadaan bunga edelweis berwarna ungu di Gunung Lawu kian langka, dari waktu ke waktu! Bunga ini, menjadi buruan banyak pendaki yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, edelweis ungu makin sulit di temukan karena di petik terus-menerus.
Padahal, ada larangan memetik bunga ini di semua wilayah konservasi yang terdapat di pegunungan Indonesia.
3. Ungkap Mitos Cinta.
Ada mitos yang berkembang sejak dulu terkait edelweis ungu. Konon, warna ungu yang tersohor ini merupakan hasil perubahan warna bunga edelweis biasa yang di petik kemudian di serahkan seseorang kepada kekasih hati.
Jika kelopak bunga berubah ungu, artinya cinta seorang pria yang di berikan kepada kekasihnya hanya sebatas kecantikan parasnya saja. Seiring waktu, cinta itu pun akan memudar dan berpindah ke wanita lain.
Jika warna yang muncul pada kelopak bunga edelweis adalah kuning, artinya cinta yang di terima seseorang hanya sebatas perhatian dangkal tanpa keseriusan.
Apabila warna kelopak edelweis berubah pink, artinya cinta yang di berikan seseorang hanya berdasar penampilan fisik semata.
Klimaks mitos cinta ini terjadi saat kelopak edelweis berubah warna menjadi putih. Itu artinya cinta kasih yang di tunjukkan seseorang benar-benar tulus dan abadi.
Di kalangan pendaki gunung, mitos ini masih di yakini hingga saat ini. Mereka akan secara sengaja memetik edelweis demi pembuktian cinta. Mungkin inilah alasan mengapa edelweis ungu dan banyak edelweis lain kian langka keberadaannya di alam.
4. Di Lindungi Undang-Undang.
Di Indonesia, semua jenis bunga edelweis termasuk edelweis ungu di lindungi. Alasannya, lokasi pertumbuhan edelweis berada di kawasan konservasi taman nasional. Perlindungan ini di tunjukkan melalui larangan memetik edelweis apa pun alasannya.
Aturannya tertuang dalam Undang-undang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya pasal 40 ayat 2, yaitu siapa saja yang memetik edelweis terancam hukuman kurungan 5 tahun penjara dan denda mencapai Rp 100 juta.
5. Bisa di Peroleh Secara Legal
Kabar baiknya, sobat yang sangat ingin memiliki edelweis termasuk edelweiss ungu kini bisa memperolehnya secara sah dan resmi. Salah satu lokasi budi daya edelweis untuk kebutuhan komersial berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.
Di lokasi ini sobat bisa membeli edelweis berbagai bentuk dan warna sebagai buah tangan, atau sekadar kenang-kenangan. Edelweis hasil budi daya berbeda dengan edelweis yang tumbuh liar wilayah konservasi pegunungan.
Perbedaan mencolok terlihat pada bentuknya yang lebih subur dan rimbun di bandingkan edelweis liar. Warnanya juga jauh lebih beragam karena sengaja di warnai secara buatan untuk memikat hati pembeli.
Salah satu edelweis yang di jual di lokasi ini adalah edelweis ungu. Akan tetapi, warna ungu yang terlihat bukan warna asli layaknya edelweis ungu di kawasan Gunung Lawu, melainkan warna tambahan
Budi daya bunga edelweis sudah di mulai sejak November 2018 bersamaan dengan peresmian Desa Ekowisata Wonokriti Pasuruan, Jawa Timur. Budi daya ini di jalankan oleh kelompok petani untuk dijual ke wisatawan.
Itulah beberapa fakta unik dan menarik tentang bunga edelweis warna ungu di Indonesia. Keberadaannya yang kian langka di alam seharusnya menggugah kesadaran kita semua untuk mulai belajar melestarikannya. Biarkan edelweis tetap abadi di puncak-puncak gunung dan jangan di petik. Semoga artikel ini bisa menginspirasi kita semua.